Uncategorized

Restoran Pan-Asian Baru di Grand Indonesia, East Quarter

Restoran Pan-Asian Baru di Grand Indonesia, East Quarter

Di East Mall, Grand Indonesia, Jakarta Pusat, baru saja dibuka restoran pan-Asian baru. Tepatnya pada 8 Desember lalu, restoran bernama East Quarter mulai menyambut para pelanggannya dengan menyediakan berbagai menu makanan ringan ringan khas dari berbagai negara Asia. Seperti bistro, restoran ini memiliki suasana yang hangat dan nyaman. Di dalamnya, nuansa emas dan kayu memberikan kesan natural yang tetap mewah.
Dalam hal makanan, Andreas Niko dan Arif Rachman, dua chef berbakat di daerah ini, membuat menu yang ditawarkan. Dalam wawancara dengan kumparanFOOD pada Rabu (27/12), chef Niko mengatakan bahwa proses https://trovebestrestaurantdubai.com/ penelitian dan pengembangan (r&d) diperlukan untuk membuat menu.
Niko dan Arif chef berusaha menghadirkan makanan khas Asia yang didasarkan pada metode memasak konvensional seperti wok dan goreng.

Untuk membuat sajian makanan baru yang tetap sesuai dengan selera masyarakat Asia, mereka bekerja sama dengan berbagai teknik memasak. “Restoran East Quarter sendiri konsepnya pan Asian, jadi semua rasa Asia kita ambil, terus kita juga konsepnya comfort food, cukup umum rasa-rasanya, cukup kuat secara rasa karena Asian, cukup kuat mulai dari (rasa) jintan, bawang putih, bawang merah, bumbu-bumbunya juga tetap ada tapi enggak sampai terlalu bumbu-bumbu karena kita

Selain itu, dia menyatakan, “Jadi semua (rasa masakan) negara Asia coba kita hadirin di sini, mungkin bukan semua, tapi kita konsepin negara Asia yang kita pengin usung karena kita lihat juga belum banyak yang main sampai seluruh Asian kita ambil.”

Restoran Baru “To The Next Level” dengan Makanan Khas Asia

Makanan di East Quarter telah ditingkatkan dari cita rasa aslinya, menurut chef Niko. Bisa disebut fusi. Namun, kedua chef ini tetap mengutamakan penggunaan bahan-bahan lokal saat membuat makanan mereka.
Contohnya adalah menu wagyu beef short ribs (Rp 265 ribu). Sepertinya hidangan dinning yang mewah. Namun, chef Niko mengatakan bahwa rawon adalah inspirasi dari wagyu beef short ribs: “Wagyu beef short ribs terinspirasi dari rawon, dan menggunakan kluwek, kita infused ke dalam beef jusnya dan dikasih miso.” Kami mendukung bahan lokal. Menurutnya, miso manis dibuat dengan campuran kecap manis Cirebon, yang tidak terlalu manis tetapi lebih gurih. Biasanya digunakan untuk sate ayam atau kambing.
Setelah dimasak secara perlahan selama 36 jam, daging wagyu short ribs terasa lembut dan kenyal, tetapi serat dagingnya tetap ada. Kemudian diberi saus gelap yang mirip dengan kuah rawon, tetapi dengan rasa manis yang menambah rasa umami.
Cauliflower atau kembang kol puree dapat ditambahkan ke dalam sajian daging sapi ini. Sayuran panggang juga ada, manis dan menyegarkan lidah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *