Rekrutmen CPNS dan CASN 2023
Prioritas Tenaga Kependidikan Diumumkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, bahwa seleksi calon CPNS dan PPPPK akan termasuk dalam rekrutmen CASN 2023.
Selain itu, Abdullah Azwar Anas menyatakan bahwa tahun ini seleksi akan dibuka untuk jalur umum, bukan hanya jalur sekolah kedinasan. Pemenuhan kebutuhan tenaga pendidikan dan kesehatan masih menjadi fokus dari kuota yang akan dibuka.
Hakim, jaksa, guru, dan tenaga teknis tertentu lainnya juga akan menerima formasi. Dalam rekrutmen CPNS dan CASN 2023, alat digital juga menjadi prioritas utama.
“Seleksi tahun ini juga akan dibuka untuk umum, tidak hanya dari jalur sekolah kedinasan,” kata Menteri PANRB, dikutip dari laman resmi Kementerian PANRB.
Namun, sebagai bagian dari transformasi digitalisasi yang sedang berlangsung dalam kerangka arsitektur sistem pemerintahan https://dinsostanggamus.com/ berbasis elektronik (SPBE), pemerintah juga memprioritaskan talenta digital. Anas menyatakan bahwa hakim, jaksa, dosen, dan tenaga teknis lainnya juga akan dapat mengikuti pelatihan.
Anas juga menunjukkan bahwa rekrutmen CASN 2023 mempertimbangkan banyak faktor penting, seperti tingkat pemenuhan SDM dan jumlah PNS yang pensiun.
Pengusulan dari instansi pemerintah yang diperlukan, dengan mempertimbangkan pendapat Menteri Keuangan (Menkeu) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN), akan dibuka untuk pelatihan.
Mengenal Rapor Pendidikan: Makna dan Cara Aksesnya Sejak April 2022, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan Platform Rapor Pendidikan. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim membuka rapor.
Sejak lama, pendidikan telah menjadi bagian penting dari kehidupan manusia karena dianggap berdampak besar pada berbagai aspek kehidupan. Pendidikan tidak hanya membuat orang pintar, tetapi juga membantu kesehatan pencernaan. Namun, beberapa temuan baru-baru ini menarik. Studi menunjukkan bahwa pendidikan memiliki manfaat tambahan, khususnya untuk kesehatan usus.
Tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung memberi perlindungan diri dari gangguan usus, menurut penelitian Landmark Edith Cowan University. Studi skala besar ini menyelidiki data genetik lebih dari 766.000 orang.
Gangguan Alzheimer (AD), sifat kognitif, gangguan usus seperti tukak lambung (PUD), gastritis duodenitis, penyakut gastroesophageal reflux (GERD), sindrom irirtasi usus, diverticulosis, dan penyakit radang usus adalah fokus penelitian ini.
Selanjutnya, hasil penelitian ini menemukan bahwa tingkat pendidikan dan kecerdasan yang tinggi ternyata mengurangi kemungkinan terkena gangguan usus.
Peneliti utama Dr. Emmanuel Adewuyi mengatakan, “Hasilnya membuktikan bahwa pendidikan bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan resiko gangguan usus. Oleh karena itu, upaya kebijakan ditujukan untuk meningkatkan pencapaian pendidikan atau pelatihan kognitif yang dapat berkontribusi pada tingkat kecerdasan yang lebih tinggi. Yang mana, hal ini dapat mengarah pada hasil kesehatan yang lebih baik, termasuk penurunan resiko gangguan usus.”
Relevansi Rapor Pendidikan
Rapor Pendidikan adalah platform yang mengumpulkan data laporan tentang hasil evaluasi sistem pendidikan. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar adalah sumber data.
Situs resminya menyatakan bahwa Rapor Pendidikan dapat digunakan sebagai referensi dalam