Uncategorized

Arti Scrap Sebagai Bahan Sisa Hasil Produksi

Arti Scrap Sebagai Bahan Sisa Hasil Produksi

Scrap merujuk pada bahan yang dibuang atau bahan sisa dari proses produksi yang akan diproses kembali. Scrap memiliki nilai yang karachimetalexchange.com tinggi karena dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam perakitan. Sisa bahan ini kemudian akan dimanfaatkan untuk membuat dan menyelesaikan produk lainnya. Biaya yang terkait dengan waktu dan tenaga kerja untuk pengerjaan ulang dan perbaikan bagian-bagian lain yang dapat digunakan juga bisa sangat mahal.

EPA mendefinisikan logam bekas sebagai “potongan bagian logam yang digunakan atau berlebihan.” Definisi ini mencakup produk logam yang sudah usang, seperti mobil bekas dan radiator. Besi tua yang dikecualikan (logam bekas olahan, logam bekas rumah yang tidak diproses, serta logam bekas yang belum diproses) bukanlah bahan inferior karena dikesampingkan dari makna limbah padat.

Secara umum, istilah “scrap” merujuk pada bahan yang tersisa dari pembuatan produk dan bisa bervariasi dari bahan logam hingga komponen lainnya. Scrap berbeda dengan “limbah” karena memiliki potensi untuk didaur ulang dan memiliki nilai ekonomis. Proses “pekerjaan ulang” terjadi ketika bagian yang diperiksa ditemukan cacat, tidak sesuai, atau gagal dan harus dibongkar, diperbaiki, diganti, atau dipasang kembali.

Untuk mengurangi kesalahan manusia—gunakan mesin otomatis untuk meminimalkan kontak fisik dengan bagian scrap sebanyak mungkin.

Tingkatkan manajemen transformasi dan komunikasi seputar scrap—keputusan yang diambil oleh tim teknis untuk mengganti bagian harus dapat meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan. Hal ini juga harus dikomunikasikan dengan jelas dan segera, tidak hanya secara internal tetapi juga di seluruh rantai pasokan.

Dokumentasikan seluruh proses—prosedur standar yang sesuai dengan SOP, sketsa CAD, serta permintaan bahan (BOMs) harus didokumentasikan secara digital karena pengarsipan merupakan bagian penting dari manajemen transformasi, terutama dalam berbagi data dan pemantauan versi.

Maksimalkan sistem manufaktur—salah satu tahap terpenting dalam menciptakan scrap adalah tahap konseptual. Komunikasi yang efektif serta kerja sama antara insinyur, anggota tim produksi, dan distributor bahan sangat penting, bersama dengan penggunaan perangkat lunak simulasi untuk mengurangi jumlah prototipe yang diperlukan.

Pertimbangkan konsep untuk scrap—apakah scrap dapat digunakan kembali atau didaur ulang secara internal sebelum mempertimbangkan alternatif di luar sistem Anda.

Dalam makna yang paling mendasar, scrap adalah bahan yang dihasilkan dari proses manufaktur yang tidak terpakai. Misalnya, jika seorang produsen mobil menghasilkan mobil dan memiliki sisa baja setelah proses produksi, sisa baja tersebut dianggap scrap. Itu adalah bahan yang tidak diperlukan untuk pembuatan mobil. Namun, scrap juga bisa berupa seluruh batch bagian yang perlu didaur ulang.

Sebelum mendaur ulang logam, langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memastikan apakah logam tersebut bersifat ferrous atau non-ferrous. Proses ini sangat mudah dilakukan dan hanya memerlukan magnet biasa. Jika magnet melekat pada logam tersebut, maka itu adalah logam ferrous. Sebaliknya, jika logam tidak menempel pada magnet, maka itu termasuk kategori logam non-ferrous.

Logam bekas yang paling berharga untuk didaur ulang adalah logam non-ferrous, yang umum di antaranya adalah tembaga, kuningan, aluminium, seng, magnesium, timah, timbal, dan nikel. Logam ferrous, meskipun kurang berharga untuk didaur ulang, masih bisa berkontribusi jika Anda memiliki cukup banyak. Contohnya adalah baja dan besi, yang dapat ditemukan di berbagai tempat seperti mobil, bangku, lemari, rak, dan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *