DEMOKRASI DARI DISTRIBUSI PENDIDIKAN
Mungkin kita sudah terlalu sering mendengar kata demokrasi, nyatanya belum lama ini sekolah kita baru saja melaksanakan implementasi demokrasi yaitu pemilihan ketua OSIS, dan sebentar lagi tanggal 14 Februari 2024 Indonesia akan merayakan hari jadinya yang ke 5. . . . . yang menambah nilai sejarah bagi bangsa Indonesia ya benar, tujuan demokrasi adalah memilih calon presiden dan wakil presiden atau calon presiden dan wakil presiden.
Jadi apa sebenarnya demokrasi itu? Mari kita bahas apa sebenarnya demokrasi itu dan seperti apa demokrasi dari sudut pandang pendidikan? Demokrasi merupakan suatu ideologi dan sistem politik yang berdasarkan pada doktrin “power to the people” yang berarti kekuasaan oleh rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Agar rakyat mempunyai kedaulatan tertinggi dalam sistem pemerintahan. Demokrasi, sebagai doktrin atau ideologi dan sebagai sistem politik, dianggap sebagai sistem yang lebih alternatif
lebih baik dibandingkan sistem politik lain yang ada di hampir semua bangsa dan negara. Begitu kuatnya konsep demokrasi menjadi kredo politik sebagian besar bangsa, yang pada akhirnya menjadi sebuah isme, bahkan mitos yang dianggap membawa keberkahan bagi kehidupan bangsa yang beradab.
Sementara itu, makna demokrasi dapat dipahami melalui kajian bahasa (etimologis) dan istilah (terminologis). Secara etimologis, “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu negara dan “cratin” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi, dalam bahasa demos-cratein atau demos-cratos (demokrasi) yang kita maksud adalah klik disini negara yang dalam sistem pemerintahannya kedaulatan berada di tangan rakyat, yaitu kekuasaan.
Supremasi terdapat dalam keputusan kolektif rakyat, dalam kekuasaan rakyat, dalam pemerintahan rakyat, dan dalam pemerintahan rakyat. Apa pengertian demokrasi dari sudut pandang pendidikan? Demokrasi pada hakikatnya mengakui setiap warga negara sebagai pribadi yang unik, berbeda satu sama lain baik kelebihan maupun kekurangannya. Demokrasi memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mewujudkan dan mengembangkan potensi setiap individu, baik jasmani, rohani, dan rohani. Demokrasi juga mengakui bahwa setiap individu mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Oleh karena itu, pendidikan demokratis
pendidikan yang membentuk peserta didik sebagai individu yang unik, berbeda satu sama lain dan potensinya harus dibina dan dikembangkan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, pendidikan demokrasi hendaknya memberikan perlakuan yang berbeda terhadap siswa sasaran yang berbeda berdasarkan karakteristiknya masing-masing. Pendidikan demokratis juga memerlukan partisipasi aktif siswa dan guru dalam perencanaan, pengembangan dan pelaksanaan proses belajar mengajar. KEHADIRAN
Orang tua dan masyarakat juga memegang peranan yang sangat penting dalam perancangan, pengembangan dan pelaksanaan proses pendidikan.