Memilih S1 atau D4 untuk Pertimbangan Lanjut Pendidikan
Jika Anda masih bingung memilih program studi Sarjana Terapan (D4) atau Sarjana Sarjana (S1), Anda harus mengenali keduanya terlebih dahulu.
Melalui kanal YouTube Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, memberikan penjelasan tentang D4 dan S1.
“Persamaannya sama pada level 6 Kerangka Kerja Nasional Indonesia (KKNI) dan sama-sama program sarjana. Selain itu, sama-sama memiliki 8 semester dan mendapatkan ijazah sarjana,” kata Wikan melalui kanal tersebut pada Selasa (19/10/2021).
Seorang Sarjana Terapan memiliki gelar S.T., sedangkan Sarjana Akademik adalah gelar akademik.
Contohnya adalah gelar Sarjana Teknik dengan gelar S.T. dan gelar Sarjana Terapan dengan gelar S.Tr.T. Namun, menurut Wikan, D4 dan S1 sama-sama cocok.
Dua-duanya ramah, menarik, dan menawarkan peluang karir. Menurut mantan Dekan Vokasi UGM, sarjana terapan lulusannya lebih diserap pasar kerja dibandingkan sarjana S1 karena lebih dibutuhkan tenaga kerja yang melakukan dan bertindak.
Wikan mengatakan bahwa memilih D4 atau S1 lebih baik karena minat, tujuan, dan tujuan setiap siswa.
Dalam program sarjana terapan, bobot kurikulum terdiri dari 40% teori dan 60% praktek. Sebagai contoh, mata kuliah teknologi pengelasan https://www.icbb-unram.org/ logam di prodi D4 memiliki 40% teori dan kemudian kuliah praktek 1-2 minggu penuh dengan sistem blok yang berlangsung dari pukul 7 pagi hingga 4 sore.
“Mahasiswa D4 belajar dan praktek teknik pengelasan di workshop dengan pola pembelajaran berbasis proyek. Selain itu, ijazah mereka juga memiliki sertifikasi kompetensi yang diakui oleh industri dan dunia kerja.”
Wikan menjelaskan bahwa Sarjana Terapan tidak hanya melatih tukang atau teknisi, tetapi juga menjadi manajer manajemen lapangan, produser lini, dan desainer produk.
Ia juga berharap lulusan Sarjana Terapan menjadi wirausahawan yang hebat yang berani memulai bisnis yang menggunakan teknologi terapan.
“Targetnya adalah peningkatan prodi D3 yang jumlahnya ratusan hingga ribuan menjadi prodi D4 dengan menerapkan kebijakan link dan match 8i,” kata Wikan.
Wikan menyarankan agar mereka memahami jenis pekerjaan mereka, minat mereka, dan prospek masa depan mereka sebelum memilih prodi D4 dan S1.
Pendidikan Jasmani Penting
Banyak negara, termasuk Indonesia, mengintegrasikan pendidikan jasmani ke dalam kurikulum sekolah. Pendidikan jasmani sering dianggap sebagai pelajaran sekunder atau kurang penting di sekolah. Namun, pendidikan jasmani tetap penting. Dalam materi ini, kita akan membahas mengapa pendidikan fisik sangat penting untuk kesehatan, perkembangan, dan pembentukan karakter seseorang.
Memelihara Kesehatan Jasmani dan Mental: Salah satu alasan utama mengapa pendidikan jasmani penting adalah untuk memelihara kesehatan jasmani dan mental. Berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.